Notes

Aku Tidak Mengerti, Kenapa?

Aku tidak mengerti ….

Kenapa ada manusia yang mau melakukan apa saja hanya demi uang?

Dalam dunia literasi saja, misalnya, sekarang banyak hal yang memprihatinkan.

Ada orang yang dengan mudahnya menjiplak karya/novel penulis lain. Baik sebagian maupun keseluruhan. Baik alurnya saja maupun sekaligus dengan judul dan nama tokoh-tokohnya.

Apa alasannya? Besar kemungkinan karena ingin menghasilkan uang, tapi malas mikir, malas mengetik. Jadi, tinggal salin dan tempel saja.

Lalu yang juga menyedihkan, ada (banyak) yang rela menulis novel dengan label +++ demi mengejar pembaca dan (lagi-lagi) uang karena memang tulisan-tulisan seperti itu (katanya) banyak peminatnya.

Apakah penulis hanya memperhitungkan uang yang akan masuk ke rekeningnya, tapi tidak memikirkan akibat dari tulisan yang dibuatnya?

Lebih jauh lagi, apakah penulis tidak memikirkan bagaimana dia akan mempertanggungjawabkan tulisannya di akhirat kelak? Bukankah setiap perbuatan pasti akan dimintai pertanggungjawaban?

Yang juga tidak kalah penting, apakah penulis tidak memikirkan uang yang dihasilkan dari menulis novel +++ tersebut?
Apakah uang itu halal atau tidak?
Kalaupun halal, apakah uang itu baik (thayyib)?
Kalaupun halal dan thayyib, apakah berkah?
Apakah Allah rida?

Hanya karena uang, apakah penulis rela mengorbankan idealismenya dan mengikuti selera pasar?
Apakah penulis bersedia mengingkari nuraninya demi menuruti apa yang disuka dan diinginkan pembaca?
Apakah penulis sudah tidak peduli lagi, Allah rida atau tidak? Allah suka atau tidak?

Sungguh, aku tidak mengerti.
Hanya demi manusia, hanya demi uang, apa pun dilakukan.
Padahal, semua itu semu, fana, hanya sementara.
Hanya Allah yang kekal dan Mahakuasa atas segala-galanya.

“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.”
(Q.S. Al-An’am: 116)

Salam,
Muliyatun N. @asapenamulia
.
.
.

selfreminder #CatatanHarianMuliya #CaHaYa #seriCaHaYa #MuliyatunN #asapenamulia #asapenamuliapublisher

Leave a comment